Kiat-Kiat Bagi Para Pejuang Skripsi/TA dan Mahasiswa yang Akan Melaksanakan Sidang Akhir

Kiat-Kiat Bagi Para Pejuang Skripsi/TA dan Mahasiswa yang Akan Melaksanakan Sidang Akhir. 100% mujarab dan berhasil!

Assalaamu'alaykum Wr. Wb.

Pagi yang cerah pada hari ini menambah semangat saya untuk membuat tulisan ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman para pejuang skripsi dan yang akan melaksanakan sidang akhir.

Alhamdulillah, tanggal 29 Juni 2018 tepatnya hari jum'at minggu lalu, saya telah melaksanakan sidang akhir dan ditanyakan lulus oleh ketua program studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Akhirnya ya! Setelah melewati proses yang panjang dan cukup melelahkan, karena jarak sebenarnya yang bukan main, 4 tahun saya bolak-balik Cimahi-Jatinangor. Rasanya pecah telor aja gitu hehehe.

Sebenarnya skripsi/TA hanyalah salah satu syarat untuk lulus kuliah, baik itu D3/S1. Tapi rupanya hal ini menjadi suatu ketakutan yang berlebihan bagi sebagian banyak mahasiswa. Memang betul, saya juga mengalaminya. Mengapa? Karena skripsi/TA ini adalah penelitian atau karya ilmiah hasil kita sendiri, dimana satu kata yang kita tulis pun harus kita pertanggung jawabkan, sumbernya dan alasan kita mengapa menuliskan itu di dalam karya ilmiah kita.

Akan tetapi, kita tidak boleh menyerah dan takluk dalam mengerjakan skripsi, apalagi takut disidang. Karena ujung-ujungnya pasti lulus kok, meskipun proses tiap orang berbeda-beda. Kerjakan saja semampunya. Tapi ingat, jangan benar-benar idealis dan perfeksionis. Ingatlah. Banyak faktor-faktor eskternal yang bisa mempengaruhi proses pengerjaan skripsi, misalnya dosen pembimbing yang sibuk, sehingga kita sulit bimbingan. Atau bisa saja dosennya benar-benar detail sehingga hal kecil apa pun dipermasalahkan. Kemudian faktor topik penelitian. Bisa jadi topik penelitiannya sulit dicari referensinya, atau informannya yang sulit ditemui dan diwawancara. Faktor lainnya bisa saja birokrasi dari jurusan/fakultas yang cukup sulit sehingga menghambat penyelesaian skripsi kita.

Ini ada beberapa amalan bagi teman-teman yang sedangmengerjakan skripsi/TA dan yang akan melaksanakan sidang akhir agar urusannya dilancarkan dan tanpa hambatan. Amalan ini berdasarkan pada pengalaman pribadi saya :

1. Minta Do'a Restu dan Minta Maaf Sebanyak-banyaknya
Mintalah do'a yang baik pada Allah, apapun sedetil-detilnya. Do'a agar pembimbing gak ngasih revisi banyak, agar mau bimbingan, agar informan mau di wawancara, dan do'a lainnya, mintalah, terutama untuk kelancaran dan kemudahan sidang teman-teman. Do'a saya kala itu begini, "Ya Allah, mudahkanlah dan lancarkanlah proses sidang akhir, dari awal sampai akhir, sehingga tidak ada kendala dan masalah dalam menghadapinya. Bukakanlah pikiran saya agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji. Lunakkanlah hati mereka agar mereka tidak menguji dengan perkara yang berat".

Selanjutnya kita dianjurkan untuk minta do'a restu ke orang tua, sekaligus minta maaf. Untuk teman-teman yg LDR-an dengan keluarganya bisa via telpon/video call, usahakan disampaikan langsung, jangan lewat chat. Kalau bisa sebelum sidang teman-teman pulang dulu ke rumah, kemudian tuntaskan masalah-masalah atau sesuatu yang mengganjal dengan orang tua atau keluarga. Insyallah hati jadi lebih plong karena sudah dapat restu dari orang tua. Do'a orang tua adalah salah satu do'a yang mujarab, lebih mudah dikabul. Ya meskipun orang tua tidak pernah luput untuk mendo'akan anaknya setiap saat, tapi setidaknya kita yang meminta lebih dulu agar jadi berkah.

Yang terakhir adalah meminta do'a dan maaf kepada teman dan karib kerabat. Kalau memang gak sempat ketemu satu-satu sama temen, ya boleh lah diucapkan via chat/medsos. Kenapa sih harus minta maaf juga ke temen? karena.... biasanya sama temen suka ada aja becandaan atau bully-an dengan bahasa yang kurang baik, segala diobrolin. Bisa jadi kitanya nganggep becanda, tapi dia nyangkanya serius, ujungnya bikin dia sakit hati, terus gimana tuh kalo kita dido'ain yang buruk sama dia? Nah bisa jadi dendam dia bikin usaha kita terhambat dan bermasalah. Sebenernya kesalahan yang dianggep sepele dan gak disadari itu lah yang berbahaya. Kita bisa basa-basi dulu ke mereka dengan nanyain kabar, selanjutnya mulai deh bilang "Bro maafin gue yaa karena sering ngebecandain...", "Sis minta do'anya ya tanggal sekian gue sidang akhir. Tolong dibebaskan salah2 gue sebebas-bebasnya biar gue dilancarin sidangnya".

Oh ya, kita juga harus minta do'a restu ke dosen pembimbing kita yaaa. Karena bagaimana pun mereka juga salah satu komponen yang punya andil dalam skripsi kita, menjadi kendali skripsi kita seperti apa dan bagaimana. Bisa aja kan mereka nanti ngebela kita pas sidang.

Ini ada beberapa do'a yang bisa dibaca oleh teman-teman. Do'a ini diberikan oleh Bapak dan Guru saya. Katanya biar urusannya dimudahkan.
Yang pertama ini syahadatain, memang dianjurkan di baca setiap hari.

Yang kedua ini kalimat Laa Haula Wa Laa Quwwatta Illaa Billaah. Kalimat ini dibaca sebagai bukti tawakkal kita pada Allah.
 Yang terakhir adalah do'a meminta kemudahan pada Sang Maha Memudahkan segala sesuatu.


2. Qiyamul Lail dan Perbanyak Shalat Sunnat
Do'a sebenarnya bisa diminta kapan dan dimana saja, tapi dianjurkan untuk dipanjatkan setelah shalat fardhu atau sunat. Jadi kalau bisa perbanyak tuh shalat tahajud dan dhuha, sebagai kafarat do'a kita agar lebih mudah dikabulkan. Waktu sepertiga malam terakhir merupakan waktu yang paling tepat untuk berdo'a, biasanya lebih khusyuk karena sunyi. Kalau ngantuk pasti ngantuk lah ya, tapi memang harus dipaksain. Shalat tahajud yang paling sedikit bisa dua rakaat, atau kalau mau ditambah shalat witir agar makin sempurna. Shalat qobliyah dan ba'diyah, dhuha, dan shalat lainnya juga dianjurkan agar urusan kita menjadi mudah tanpa kendala. Selanjutnya kita juga bisa melaksanakan shalat taubat, tujuannya agar memohon ampunan sebanyak-banyaknya atas dosa yang sudah diperbuat, sambil berjanji tidak akan mengulangi dosa tersebut. Kenapa harus shalat taubat? Karena salah satu syarat terkabulnya do'a itu adalah badan dan hati kita harus terbebas dari dosa.

3. Sedekah
Mengapa harus sedekah? Karena sedekah bisa menghapus dosa-dosa kecil. Selain itu, sedekah juga bisa membuat harta kita menjadi berkah. Biasanya orang yang diberi sedekah akan membalasnya dengan do'a yang baik. Sering gak sih kita denger para pengemis setelah kita ngasih, mereka mendo'akan kita "Makasih neng sing sukses ya!", atau "Semoga diganti dengan yang lebih banyak". Kayaknya gak sadar ya, soalnya kita langsung pergi gitu aja kalo abis sedekah. Nah. Jangan salah, do'a orang-orang itulah yang lebih mudah dikabul Allah. Berapa pun nominalnya itu bukanlah masalah. Yang penting konsisten dan berkala, kalau bisa setiap hari.  Sedekah juga bisa macam-macam caranya, bisa dengan memberi uang, makanan, atau barang lainnya. Sedekah juga tidak melulu kepada manusia, kita bisa sedekah ke makhluk Allah yang lain, misalnya kasih makan hewan yang kelaparan, siram tanaman yang kekeringan, dsb. Ibadah tersebut terkesan sepele saking mudahnya, tapi hal sepele kalau dilakukan terus menerus bisa jadi amal baik yang menggunung. Inilah hakikat istiqamah.

4. Membantu Orang Lain
Yang ngerjain skripsi/TA gak cuma kita aja kan, temen seangkatan kita pun nasibnya pasti sama, dan kadar kesulitannya pun berbeda-beda. Saat kita punya kelonggaran sementara temen kita ada problem, sebisa mungkin harus kita bantu, sekecil apa pun. Membantu tidak harus pakai materi aja kok, tapi bisa pake tenaga. Hal-hal seperti nemenin temen ngerjain revisian, nganterin temen ke tukang fotokopi, atau nganter ke perpus. Kenapa harus membantu menghilangkan kesulitan orang lain? Karena kita pun pasti punya kesulitan dan kita pasti berharap orang lain bisa bantu kita, minimal meringankan beban itu. Saya bener-bener percaya saat kita menghilangkan kesulitan orang lain, nanti pun orang lain akan otomatis membantu menghilangkan kesulitan kita. Itulah prinsip timbal balik. Kalau kita bantu orang lain sedikit, orang lain akan bantu kita banyak. Kita ngasih dikit, kita bakal dapetin yang lebih banyak.

5. Memahami dan Mengecek Skripsi/TA
Banyakin do'a dan tawakkal bukan berarti kita bebas tugas dari belajar dan memahami isi skripsi kita yaaaa hehehe. Kita tetap harus usaha juga, karena takdir bisa diubah dengan usaha kita. Poin yang ini sudah bukan anjuran lagi, tapi wajib pake banget. Mengapa sih skripsinya harus dipahami? Ya iya laaah, karena sidang akhir adalah pertanggung jawaban hasil penelitian kita. Satu kata pun harus dipertanggungjawabkan, sumbernya dari mana, alasannya mengapa, dsb. Apalagi kalau dapet dosen pengujinya yang iseng, misalnya nanyain kalimat ini dikutip dari buku mana, halaman berapa, kan skak matt tuh kita kalau sampe nggak tahu. Kadang kalo hal kecil aja kita nggak tau, itu bisa bikin dosen kesel, dan ujung-ujungnya nyalahin kita secara keseluruhan. Maka dari itulah, minimalisirlah kesalahan-kesalah itu. Kita juga bisa cek konten dan redaksi skripsi/TA kita, barangkali ada kata yang typo atau kalimatnya nggak nyambung. 200 halaman itu tidak sedikit, dan cukup capek sih bacanya, tapi minimal kita paham dulu isi skripsi/TA kita itu seperti apa. Kalau sudah paham insyaallah aman kok.

6. Istirahat yang Cukup pada H-1 dan Minum Vitamin
Saat sidang, badan dan pikiran kita mesti rileks. Tapi bukan berarti kita harus main ke luar untuk menghilangkan beban. Kita tetap harus banyak istirahat menjelang sidang, agar tubuh kita fresh dan pikiran lancar. Begadang sangat tidak direkomendasikan menuju sidang, karena hal tersebut akan membuat kita lelah dan tidak fokus menjawab pertanyaan penguji. Beberapa hari sebelum sidang pun kita dianjurkan minum vitamin atau suplemen sejenis agar membantu menguatkan badan kita. Konsumsi pula makanan bergizi, buah dan sayur, juga susu. Makanan yang baik masuk ke dalam tubuh akan membantu tubuh dan pikiran menjadi baik pula.

7. Siapkan Catatan dan Alat Rekam Saat Sidang
Menjelang sidang akhir, kita mesti mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan, terutama materi presentasi dan draft sidang. Kita bisa mempersiapkannya di malam hari H-1, jangan mendadak di waktu subuh atau pagi menjelang keberangkatan, karena biasanya kita rusuh sehingga ada aja barang yang ketinggalan. Biasanya kita tidak bisa menuliskan seluruh perkataan dosen, maka dari itu, siapkanlah alat rekam agar kita bisa menangkap seluruh masukan dan rekomendasi dari dosen. Dosen akan menganggap kita antusias dan mengerti apabila kita menuliskan hasil rekomendasi dan masukan-masukan mereka. Kalau tidak ditulis, kesannya kita angkuh dan tidak mau mendengarkan saran mereka.

8. Senyum
Ini kiat terakhir untuk teman-teman seperjuangan, terutama untuk yang akan menghadapi sidang akhir. Saat akan presentasi, berikan senyuman terbaik kepada teman-teman yang sama-sama akan sidang, hal itu bisa menjadi energi positif bagi masing-masing peserta sidang. Saat sedang presentasi dan menjawab pertanyaan pada sidang akhir, berikan senyuman terbaik pula kepada pada penguji. Hal itu dapat membuat rileks pikiran kita, dan menunjukkan bahwa kita optimis dan percaya diri. Raut muka yang gugup akan membuat penguji mengetahui bahwa kita tak cukup menguasai materi sehingga bisa saja mereka melontarkan pertanyaan sulit yang tak bisa kita jawab.

Itulah amalan-amalan yang selama ini saya lakukan mulai dari menggarap skripsi sampai sidang akhir. Hasilnya apa? 100% berhasil dan mujarab. Alhamdulillah. Berbagai kemudahan saya dapatkan, mulai dari dosen pembimbing yang memudahkan skripsi saya untuk ACC, dapat dengan mudah mengurus persyaratan administratif sidang, saat sidang tidak ada kendala dan masalah, apalagi masalah teknis, revisi dari dosen penguji hanya sedikit, bahkan saat sidang saya tidak dihakimi, malah diajak diskusi oleh penguji, waktu ujian pun hanya sebentar, tidak berlarut-larut.

Begitulah teman-teman. Semoga bisa menginspirasi dan bisa diamalkan pula. Saya tidak berniat untuk mengajarkan, tapi ini hanya sharing pengalaman yang sudah saya alami saja. Saya do'akan semoga skripsi teman-teman dimudahkan dan dilancarkan tanpa hambatan. Aamiin. Semangat~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHAP-TAHAP EDITING

Macam-macam Rasa Cinta (Mahabbah)

BIOGRAFI KH MUHAMMAD HASAN BISRI